Kamis, 26 April 2012

Proposal Kuantitatif


BAB I
PENDAHULUAN

            A.    Latar belakang masalah
Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan terencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah merupakan suatu wadah atau lembaga formal bagi siswa untuk melakukan usaha atau kegiatan pendidikan dan pencapaian tujuan pendidikan. Pendidikan disekolah dilaksanakan secara teratur dan terencana baik itu proses belajar mengajar (PBM) yang bertujuan agar siswa dapat tumbuh dan berkembang.
Belajar adalah proses perubahan seseorang menuju perubahan positif. Dalam belajar diharapkan dapat mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik, adanya perubahan yang menunjukkan timbulnya keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran  siswa harus dinilai melalui proses yang dibuat sesuai dengan standar nasional pendidikan. Termasuk didalamnya penggunaan media pembelajaran.
Hal utama yang menjadi tolak ukur keberhasilan dalam PBM yaitu penggunaan media pembelajaran yang berbasis audio, visual dan audio visual maupun yang berbasis teknologi. Karena media pembelajaran tersebut dapat menunjang kemampuan kognitif dan afektif siswa dalam PBM. Sehingga lebih meningkatkan kualitas pendidikan melalui tingkat penguasaan peserta didik terhadap mata pelajaran yang mereka terima. Secara formal dapat diketahui melalui rapor, daftar nilai dan nilai ujian akhir.
Media pembelajaran tersebut dapat membentuk pola pengembangan dan topic penyampaian materi oleh pendidik pada peserta didik agar mereka lebih dapat memanfaatkan daya analisa yang dimilikinya sebagai upaya pengembangan daya nalar dan proses pembelajaran pada siswa. Dan juga peran dari media pembelajaran dapat lebih menunjang kepada aspek kognitif dan afektif siswa.
Media pembelajaran berbasis teknologi dan audio visual yaitu media pembelajaran yang berupa gambar (visual), suara (audio) dan animasi film (audio visual) seperti contohnya yaitu penggunaan CD interaktif dalam pembelajaran biologi di SMP Negeri 2 Batusangkar. Dalam proses pembelajaran ini media pembelajaran audio visual sangat berperan dalam membangun pola belajar kognitif dan afektif pada siswa. Karena kecenderungan siswa dalam proses belajar lebih mudah menangkap materi pembelajaran yang ditampilkan dalam bentuk CD Interaktif.
Dalam pelaksanaannya pada pembelajaran biologi ini, media pembelajaran audio visual sangat mempengaruhi cara belajar siswa dan hasil belajar siswa itu sendiri. Yang mana pada pembelajaran konvensional siswa hanya mendengar ceramah dari guru mengenai materi-materi yang terkait. Dengan media audio visual ini siswa lebih mudah untuk merespon dan mendengarkan serta dapat langsung mengamati isi atau pesan dari materi pembelajaran itu dan dapat dengan mudah untuk diterapkan oleh siswa.
Adapun pengaruh yang sangat terlihat sekali setelah penerapan media audio visual ini yaitu daya ingat siswa tentang materi biologi yang telah disampaikan lebih lama diingat oleh siswa. Dan hasil belajar siswa juga dapat mencapai ke target tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk memberikan judul proposal ini dengan judul :
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Cara Belajar dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 2 Batusangkar”.

            B.     Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu, antara lain :
1.        Model pembelajaran konvensional yang membuat siswa cepat merasa bosan dalam belajar.
2.        Kurangnya inisiatif siswa dalam belajar
3.        Kurangnya motivasi siswa dalam belajar
4.        Hasil belajar siswa yang tidak mencapai tujuan


            C.     Batasan masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus, maka peneliti perlu membatasi permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut yaitu :
1.                                                         Model pembeljaran siswa terlalu konvensional
2.                                                         Siswa pasif dalam belajar
3.                                                         Siswa kurang termotivasi dalam belajar
4.                                                         Hasil belajar siswa rendah

            D.    Rumusan masalah
Terjadinya proses belajar mengajar yang monoton karena guru kurang professional dalam penggunaan model pembelajaran yang baik dan tidak menggunakan media pembelajaran audio visual sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah.

            E.     Tujuan penelitian
Tujuan penelitian dilakukan untuk :
1.         Mengetahui bagaimana pengaruh media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP.
2.         Mengetahui apakah guru yang kurang menggunakan media pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
3.        Kenapa siswa kurang berinisiatif dan kurang termotivasi dalam belajar

            F.      Pertanyaan penelitian
1.         Apakah media pembelajarean audio visual berpengaruh terhadap cara belajar siswa
2.         Apakah media pembelajarean audio visual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
3.         Seberapa besar pengaruhnya terhadap pembelajaran siswa.

            G.    Manfaat penelitian
1.      Bagi penulis
a.          Menambah pengetahuan mengenai pengaruh kurangnya penggunaan media pembelajaran terhadap PBM
b.         Bagaimana hasil belajar tanpa menggunakan media pembelajaran
c.          Sebagai bahan untuk jawaban ujian tengah semester mata kuliaah penelitian pendidikan kuantitatif
2.      Bagi guru
a.          Dapat mengetahui model pembelajaran yang baru dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan media audio visual dan media berbasis teknologi.
b.         Sebagai masukan untuk meningkatkan cara mengajar yang baik
c.       Memberikan perbandingan pembelajaran klasik dengan media audio visual dan media berbasis teknologi.


BAB II
KAJIAN TEORI


A.    Kajian teori yang sesuai
Menurut Comission on Instructional Technology, (1970) yang mengemukakan konsep utama teknologi pembelajaran untuk membuat pembelajaran jadi lebih efektif:
“seharusnya konsep utama teknologi pembelajaran adalah membuat agar suatu pembelajaran lebih efektif”.

Belajar sangat erat hubungannya dengan media pembelajaran karena media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting, media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai.
Miarso (2004: 457-458), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perhatian, kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.
Angkowo Kosasih (2007:11), secara umum cirri-ciri media pembelajaran adalah bahwa media itu dapat diraba, dilihat, diingat, dan diamati melalui panca indera. Hakikatnya media pembelajaran sebagai wahana untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber pesan di teruskan pada penerima. Pesan atau bahan ajar yang disampaikan adalah materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran atau sejumlah kompetensi yang telah dirumuskan, sehingga dalaam prosesnya memerlukan media sebagai subsistem pembelajaran.
Fungsi media di dalam proses pembelajaran cukup penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk belajar. Dua unsure yang sangat penting dalam pembelajaran adalah metode dan media pembelajaran.
Manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.      Pembelajaran akan menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa
2.      Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya
3.      Metode pembelajaran akan lebih bervariasi
4.      Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar
Sehingga dapat dikatakan bahwa media pembelajaran sangat membantu dalam penyampaian pesan dan isi pelajaran serta memberikan makna yang lebih dari proses pembelajaran sehingga memotivasi peserta didik untuk meningkatkan proses belajarnya.

B.     Kerangka konseptual
           Sikap siswa dianggap sebagai salah satu faktor yang turut mendukung dalam pencapaian hasil belajar pada mata pelajaran Biologi. Sikap siswa didalam proses belajar menggambarkan hubungan yang erat dan harus dimiliki siswa dalam pencapaian prestasi belajar.



















BAB III
METODE PENELITIAN


A.Jenis penelitian
a.       Jenis penelitian
      Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Istilah deskriptif berasal dari istilah bahas inggris to Describe yang berarti memaparkan atau menggambarkan suatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain. Menurut Arikunto penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

b.      Populasi dan sampel
      Populasi
      Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Arikunto (2010:173) : populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP N 2 Batusangkar tahun ajaran 2011/2012.
      Sampel
      Sampel menurut Arikunto (2006: 131) adalah, sebagai atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel adalah Proposional random Sampling.
      Menurut Suharsimi Arikunto (2006:134) teknik pengambilan sampel yaitu : apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, jika jumlah subjeknya lebih dari 100, maka sampelnya dapat diambil 10-15%, 20-25% atau lebih dari jumlah populasi.
      Berdasarkan pendapat diatas, dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 23 orang siswa kelas VII SMP tahun ajaran 2011/2012, atau sebesar 100% dari jumlah populasi yang ada.

c.       Teknik pengumpulan data
      Untuk mengumpulkan data yang akurat dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data seperti yang dikemukakan oleh Wina Suracmad (1989:162) yaitu teknik observasi langsung dan tidak langsung.
      Untuk observasi langsung penulis langsung mengadakan observasi kelapangan dan teknik observasi tidak langsung penulis hanya melalui telephone celluler.

d.      Jenis dan sumber data
Jenis data
      Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer yang mana data sekunder diperoleh dari hasil pengamatan proses belajar siswa dan data primer diperoleh dari tangan pertama dalam hal ini adalah guru mata pelajaran.
Sumber data
      Sumber data dari penelitian ini adalah siswa dan guru mata pelajaran kelas VII SMP N 2 Batusangkar.

e.       Teknik analisis data yang digunakan
      Deskripsi data. Data yang diberi skor, dimasukkan kedalam distribusi frekuensi skor dari variable dampak pengaruh media pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan mencari rata-rata (mean), median, modus, dan standar deviasi (SD).
                  (M+1,5 sd)-keatas                   = sangat baik
                  (M+0,5 sd)-(M+1,5 sd)           = baik
                  (M-0,5 sd)-(M+0,5 sd)            = sedang
                  (M-1,5 sd)-(M+0,5 sd)            = buruk
                  (M-1,5 ssd)-kebawah              = sangat buruk
      Untuk menemukan skor rata-rata ideal digunakan patokan atau kurva normal sebagai berikut :
M = ½ (skor ideal maksimum + skor ideal minimum)
SD = 1/6 (skor ideal maksimum – skor ideal minimum)
Dimana : M = skor rata-rata ideal
                  SD = simpangan baku

Daftar pustaka :

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Renika Cipta, Jakarta.
Bahri, Syaiful. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Renika Cipta, Jakarta.
Nasution, Agusfidar dan Zelhendri Zen.2010. Prinsip-Prinsip Dan Penafsiran Hasil     Penelitian. Padang.
Miarso, Yusufhadi. (1984). Media Pembelajaran. Jakarta : CV Rajawali Pers.
Hamalik, Oemar. (1990). Metode Mengajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.
Sudjana, Nana. (1996). Cara Belajar Siswa Aktif Dalam PBM. Algensindo, Jakarta.
http://wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar